Jumat, 24 Juli 2020

Belajar Perbandingan Matematika SD dari Alat #DiRumahSaja

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diberikan untuk tiap jenjang pendidikan formal di negara +62 ini. Kesan pelajaran matematika yang sulit dan membosankan masih terjadi. Ini terbukti dari beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai lembaga dan perorangan mengenai pembelajaran matematika.

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah maju pesat saat ini, banyak inovasi dalam dunia pendidikan yang memanfaatkan perkembangan IPTEK ini. Salah satunya adalah yang sudah diluncurkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu adanya aplikasi belajar di rumah seiring merebaknya pandemi COVID-19.

Pemanfaatan belajar di rumah maupun rumah belajar ini dicoba diterapkan di kelas lima pada mata pelajaran matematika tentang denah dan perbandingan. Tujuannya dengan belajar materi denah dan perbandingan melalui rumah belajar, maka siswa dapat memahami materi denah perbandingan dengan lebih baik. Hal itu karena Rumah Belajar memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar.

Sebagai contoh penerapan memanfaatkan alat rumah tangga untuk memahami materi perbandingan ini dilakukan oleh ibu Susanti. Siswa yang dipilih dalam pembelajaran materi denah dan perbandingan adalah siswa kelas 5, karena siswa kelas 5 di tempat beliau belajar dianggap masih di bawah ketuntasan belajar minimal dalam belajar materi denah dan perbandingan. Selama kegiatan belajar sebelum memanfaatkan rumah belajar, siswa tampak tidak bersemangat, tidak fokus, dan tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas. Itulah mengapa, setelah mendapatkan pelatihan rumah belajar yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Bu Susanti sangat tertarik untuk menerapkan di kelas 5 untuk materi denah dan perbandingan.

Ibu Susanti memberi instruksi kepada siswa untuk membandingkan lebar daun pintu dengan daun jendela. ternyata siswa dapat dengan cepat memberi jawaban dengan benar dan tepat. membandingkan piring yang di depan Ayah dengan piring yang ada di depan siswa itu sendiri, dan inipun sangat cepat dapat dijawab. dari contoh ini, selanjutnya dikaitkan dengan model matematika kepada siswa dalam bentuk bentuk yang lebih abstrak. dan, ternyata siswa masih dapat juga menyelesaikan materi yang disampaikan.

Kesan siswa setelah pembelajaran matematika melalui rumah belajar, adalah mereka sangat antusias dalam belajar. Siswa termotivasi dengan penggunaan rumah belajar sebagai media pembelajaran matematika di kelas. Prestasi siswa juga meningkat, ini terlihat dari hasil penilaian harian matematika. Hasil dari pemberian pretest dan posttest pada siswa kelas lima sangat meningkat. Jadi pemanfaatan rumah belajar bisa dijadikan alternatif media pembelajaran matematika di kelas jenjang sekolah dasar.
Jadi, sebagai orang tua yang senantiasa mendamping si buah hati saat berada di rumah, alangkah baiknya dapat mencontoh kegiatan ini untuk mengajari anak sebuah ilmu yang bermanfaat yang kadang secara tidak langsung berkaitan dengan materi pelajaran anak di sekolahnya. Moga coretan ini bisa bermanfaat. (ZS)

0 komentar:

Posting Komentar