Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diberikan
untuk tiap jenjang pendidikan formal di negara +62 ini. Kesan pelajaran matematika yang sulit dan
membosankan masih terjadi. Ini terbukti dari beberapa penelitian yang
telah dilakukan oleh berbagai lembaga dan perorangan mengenai pembelajaran matematika.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah maju
pesat saat ini, banyak inovasi dalam dunia pendidikan yang memanfaatkan
perkembangan IPTEK ini. Salah satunya adalah yang sudah diluncurkan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu adanya aplikasi belajar di rumah seiring merebaknya pandemi COVID-19.
Pemanfaatan belajar di rumah maupun rumah belajar ini dicoba diterapkan di kelas lima pada mata
pelajaran matematika tentang denah dan perbandingan. Tujuannya dengan
belajar materi denah dan perbandingan melalui rumah belajar, maka siswa
dapat memahami materi denah perbandingan dengan lebih baik. Hal itu
karena Rumah Belajar memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar.
Sebagai contoh penerapan memanfaatkan alat rumah tangga untuk memahami
materi perbandingan ini dilakukan oleh ibu Susanti. Siswa yang dipilih
dalam pembelajaran materi denah dan
perbandingan adalah siswa kelas 5, karena siswa kelas 5 di tempat beliau
belajar dianggap masih di bawah
ketuntasan belajar minimal dalam belajar materi denah dan perbandingan.
Selama kegiatan belajar sebelum memanfaatkan rumah belajar, siswa
tampak tidak bersemangat, tidak fokus, dan tidak tepat waktu dalam
mengumpulkan tugas. Itulah mengapa, setelah mendapatkan pelatihan rumah
belajar yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Bu
Susanti
sangat tertarik untuk menerapkan di kelas 5 untuk materi denah dan
perbandingan.
Ibu Susanti memberi instruksi kepada siswa untuk membandingkan lebar
daun pintu dengan daun jendela. ternyata siswa dapat dengan cepat
memberi jawaban dengan benar dan tepat. membandingkan piring yang di
depan Ayah dengan piring yang ada di depan siswa itu sendiri, dan inipun
sangat cepat dapat dijawab. dari contoh ini, selanjutnya dikaitkan
dengan model matematika kepada siswa dalam bentuk bentuk yang lebih
abstrak. dan, ternyata siswa masih dapat juga menyelesaikan materi yang
disampaikan.
Kesan siswa setelah pembelajaran matematika melalui rumah belajar,
adalah mereka sangat antusias dalam belajar. Siswa termotivasi dengan
penggunaan rumah belajar sebagai media pembelajaran matematika di kelas.
Prestasi siswa juga meningkat, ini terlihat dari hasil penilaian harian
matematika. Hasil dari pemberian pretest dan posttest pada siswa kelas
lima sangat meningkat. Jadi pemanfaatan rumah belajar bisa dijadikan
alternatif media pembelajaran matematika di kelas jenjang sekolah dasar.
Jadi, sebagai orang tua yang senantiasa mendamping si buah hati saat
berada di rumah, alangkah baiknya dapat mencontoh kegiatan ini untuk
mengajari anak sebuah ilmu yang bermanfaat yang kadang secara tidak
langsung berkaitan dengan materi pelajaran anak di sekolahnya. Moga
coretan ini bisa bermanfaat. (ZS)








0 komentar:
Posting Komentar